Rasa malas sebagai sumber masalah bagi Introvert

Introvert sebagai jenis manusia yang takut akan kehidupan sosial, seringnya menutup diri dari pergaulan dengan berdiam diri di dalam kamar. Entah apa yang dilakukan mereka di dalam, yang pasti mereka merasa nyaman dan aman karena terhindar dari bersosialisasi.

Nah, rasa aman dan nyaman inilah yang biasanya membuat para introvert malas untuk melakukan aktivitas. Mereka menghabiskan dengan internetan maupun bermain game atau disibukkan dengan hobi yang mereka suka. Bahkan sering kali tugas dan kewajiban mereka tidak disentuh sama sekali.

anjing dan rasa malas

Penyebabnya tidak lain adalah rasa malas. Ya, rasa malas, mereka tahu kalau yang mereka lakukan itu salah, mereka juga tahu kalau ada tugas dan pekerjaan yang harus diselesaikan. Tapi apa mau dikata, rasa malas lebih kuat daripada kesadaran terhadap hal primer sehingga menimbulkan kesibukan dan kesusahan di hari kemudian.

Rasa malas harus dihilangkan dari pribadi introvert secepatnya, karena karakter introvert yang tertutup terhadap orang lain maka dibutuhkan sifat rajin dan disiplin agar bisa mandiri dan menutupi kekurangan diri sendiri.

Memang mudah untuk dikatakan, tapi prakteknya sangat susah. Keinginan saja tidak cukup untuk menghilangkan rasa malas, yang dibutuhkan adalah motivasi, dan dorongan yang kuat. Motivasi yang kuat tidak hanya bisa diperoleh dari omongan motivator-motivator terkenal. Tapi motivasi yang kuat dapat diperoleh dengan membayangkan kesenangan dan kemudahan yang bisa diraih jika bisa menghilangkan rasa malas dan menjadi rajin.

Misalnya membayangkan “Jika saja aku tidak malas mungkin aku sudah menyelesaikan tugasku, dan sekarang bisa bermain game sepuasnya”. Selain itu dorongan dapat diraih dengan melihat diri sendiri, “untuk apa hidup ?”, “untuk apa aku kuliah ?”. Atau melihat keadaan orang tua, “ibu dan bapak sudah banting tulang untuk membiayaiku kuliah, apalagi mereka sudah tua, aku harus rajin belajar biar cepet dapat duit buat mereka”.

Meskipun begitu, menurut saya cara mencari motivasi untuk menghilangkan rasa malas hanya bisa dicari sendiri. Mungkin bagi sebagian introvert hanya dengan keinginan kuat dan sedikit gerakan sudah memancing untuk melakukan aktivitas, sedangkan sebagian introvert lainnya membutuhkan dorongan yang keras seperti memikirkan hal terburuk yang terjadi bila menuruti rasa malas baru kemudian mau bergerak.

Tapi sekali lagi itu hanya ringan di omongan, sulit di lakukan. Bila melihat keadaan saya sebagai penulis artikel ini seperti pepatah jawa “Jarkoni (ngajari tapi ora nglakoni” artinya mengajari tapi tidak melakukan seperti yang diomongkan. Entah hal ini bisa disebut sebagai rasa malas atau tidak yang jelas saat ini saya memiliki segudang tugas yang harus dikerjakan tapi malah asik ngeblog dan menulis artikel tak bertanggung jawab disini.

Bila di lihat dari sisi lain mungkin saya bisa dijadikan contoh dari betapa mengerikannya rasa malas. Bisa dipastikan bila saya tidak menghilangkan rasa malas ini dan tidak segera mengerjakan tugas, tinggal tunggu saja hari-hari menjijikan yang dipenuhi dengan lembur dan rasa kantuk. Memang saya sudah terbiasa dengan lembur, tapi tetap saja rasanya mengerikan.

Bagaimana kalau kita salahkan nasib saja ? Mungkin kalau saya tidak salah jurusan tidak seperti ini jadinya. Mungkin kalau saya tidak gandrung dengan internet tidak begini jadinya. Dan mungkin bila saya tidak kuliah tidak begini jadinya. Tidak dipenuhi masalah-masalah yang membuat ingin menghilang dari dunia.

Kalau sudah ditingkat ini, solusinya adalah merenung. Percaya akan jalan yang sudah ditetapkan Allah. Dan membayangkan wajah orang tua yang sudah tidak muda lagi. Aku harus kuliah yang rajin, agar bisa dapat uang yang banyak. Kemudian membahagiakan orang tua, menyekolahkan adik hingga kuliah dan lalu bermalas-malasan dengan uang tersebut tanpa perlu ada kesedihan.

Post a Comment

Previous Post Next Post