Mengubah rasa benci, dengki dan iri hati menjadi motivasi

Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya iri hati. Biarpun tidak setiap hari, setidaknya manusia pernah mengalaminya satu kali dalam hidupnya. Iri hati sendiri adalah emosi berupa rasa tidak suka saat seseorang mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan. Sedangkan dengki sama seperti iri hati namun tingkatannya lebih tinggi yaitu rasa tidak suka saat seseorang mendapatkan kesenangan DAN disertai tindakan untuk menghilangkan kesenangan dari orang lain tersebut.

benci dengki dan iri hati

Wajar bila seseorang merasakan iri karena itu adalah manusiawi. Tapi bila seseorang dengki itu berbahaya karena bisa menimbulkan kerusakan dan kesusahan terhadap target dengkinya.

Oleh karena itu perlu kiranya kita menyikapi iri hati dan dengki tersebut agar dapat dibelokkan ke arah yang baik dan positif. Salah satu caranya adalah dengan mengubahnya menjadi semacam motivasi atau bahan bakar penyemangat dalam meraih kesuksesan.

Misalnya setelah kelulusan SMK Joni iri hati melihat temannya yaitu Budi yang berhasil diterima kuliah di universitas ternama dan terkenal, sedangkan Joni hanya bekerja di sebuah PT kecil di kotanya. Bila hari-harinya Joni hanya diliputi rasa iri, hal itu hanya menimbulkan kesedihan dan menghilangkan semangat hidup pada diri Joni.

Hal yang terbaik bagi Joni adalah dengan mengubah iri hati tersebut menjadi semangat untuk berusaha lebih giat lagi dan menciptakan suasana kompetisi bagi Joni terhadap Budi. Joni yang selain giat bekerja juga menabungkan sebagian uang dari gajinya untuk modal usaha.

Dengan menggunakan suasana kompetisi, Joni merencanakan jika Budi wisuda dalam empat tahun maka Joni menargetkan dirinya harus sudah sukses dalam empat tahun juga. Setelah tabungannya dirasa cukup Joni segera keluar dari PT tempatnya bekerja dan membeli sebuah laptop dan modem. Berbekal pengetahuannya yang didapat dari SMK, Joni membuat sebuah blog sendiri. Dengan blog tersebut Joni dengan usaha keras mengisinya dengan berbagai artikel berkualitas sehingga ramailah blog milik Joni tersebut.

Dari tingginya traffic blog milik Joni maka berdatanganlah para pemasang iklan yang selanjutnya menjadi ladang uang bagi Joni. Usaha blogging itu terus ditekuni hingga tercapailah empat tahun. Setelah empat tahun Budi telah lulus kuliah dengan baik dan ternyata sekarang blog yang diasuh Joni sudah besar, bahkan Joni sudah memiliki banyak karyawan berupa jasa penulis artikel. Dan sekarang Joni sudah memiliki penghasilan 10 juta perbulan. Angka yang tinggi dibanding seorang lulusan S1.

Begitulah kira-kira contoh rasa iri hati yang diubah menjadi bensin semangat dapat mengubah Joni yang tadinya hanya karyawan PT berhasil mencapai target yang dibuatnya dan menjadi seorang blogger yang sukses lebih dari temannya yaitu Budi.

Mungkin ini hanyalah cerita fiksi, tapi saya percaya kalau kekuatan dari kebencian dan iri bisa disalurkan menjadi sesuatu yang besar dalam hal positif. Tinggal bagaimana kita mengelolanya, dengan baikkah atau dengan cara yang salah.

Terlebih bila orang yang anda irikan adalah orang yang anda tidak sukai. Jangan sampai iri hati anda berubah menjadi dengki sehingga anda melakukan sesuatu yang berbahaya dan berakhir dengan memalukan.

Tunjukan pada mereka dan dunia kalau anda bisa menjadi sesuatu yang lebih daripada yang mereka peroleh. Endapkanlah dan timbun rasa iri dan benci anda dalam hati, tetapkan target dan tujuan kemudian lepaskanlah semuanya, arahkan, kendalikan, dan ubah menjadi bahan bakar dan senjata. Gunakan bahan bakar dari iri hati itu agar mobil yang anda kendarai bisa mencapai tujuan. Dan gunakanlah senjata dari kebencian anda untuk menghilangkan dan membunuh semua lawan yang menghalangi.

Katakanlah,  seorang ‘aku’ pasti akan menjadi lebih tinggi dari mereka.

Post a Comment

Previous Post Next Post